Senin, 30 April 2012
KELUARGA QUR'ANI
.
...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*
"Ya Rabb kami,anugerahkanlah kami,istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati(kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yg bertaqwa". (QS.Al-Furqan:74)
Ketika akad di ucapkan dan tangan wali perempuan di jabat,maka bermulalah babak baru dalam proses pembentukan keluarga Al-Qur'an.Episode yang sukar diduga.
Pernikahan mengikat dua insan yang amat berbeda.Brbeda pribadi,brbeda latar belakang,pengalaman hidup,kefahaman bahkan kebiasaan2 yg di lalui dlm hidupnya.
Ketika itu kekuatan akidah,pemahaman fikrah,keteguhan azam,kesabaran dan kedewasaan serta kematangan menjadi penting utk mghadapi prbedaan2 tersebut.
Sekaligus menjadikam kedua pribadi yg berbeda itu saling melengkapi dan menguatkan antara satu sama lain.
Bukannya saling memperlecehkan dan melemahkan.
Akan tetapi dalam mengayuh biduk rumah tangga baru,kesungguhan untuk menegakn kehidupan al-qur'an di uji.
Di sinilah "partnership"(kerjasama) antara suami & istri menjadi modal penting.
Suami sebagai ketua keluarga boleh tidak meletakkan kedudukan istri sekedar sebagai pengikut.??
Istri seharusnya juga tampil sebagai rekan berbagi yang baik.
Rekan berbagi yang dapat mendorong suaminya dalam kebaikan.
Mengingatkan jika terlupa / lalai,bahkan menegur jika suami melakukan kesalahan.
Usaha untuk saling membetulkn,membant keluarga untuk terus istiqamah.
Merebut gelar keluarga Al-Qur'an.hingga bertemu Rabb Radhiyatan Mardhiyyah. Amiin...
Jika keluarga tidak di bangun di atas landasan Al-Qur'an dan Sunnah..akan dibangun diatas apa lagi yg lebih baek.......???
SALAM SETULUS hanya karena ALLAH semata.,,,,,
.........*.........*.........*.........*.........*...........*........
.
...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*
"Ya Rabb kami,anugerahkanlah kami,istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati(kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yg bertaqwa". (QS.Al-Furqan:74)
Ketika akad di ucapkan dan tangan wali perempuan di jabat,maka bermulalah babak baru dalam proses pembentukan keluarga Al-Qur'an.Episode yang sukar diduga.
Pernikahan mengikat dua insan yang amat berbeda.Brbeda pribadi,brbeda latar belakang,pengalaman hidup,kefahaman bahkan kebiasaan2 yg di lalui dlm hidupnya.
Ketika itu kekuatan akidah,pemahaman fikrah,keteguhan azam,kesabaran dan kedewasaan serta kematangan menjadi penting utk mghadapi prbedaan2 tersebut.
Sekaligus menjadikam kedua pribadi yg berbeda itu saling melengkapi dan menguatkan antara satu sama lain.
Bukannya saling memperlecehkan dan melemahkan.
Akan tetapi dalam mengayuh biduk rumah tangga baru,kesungguhan untuk menegakn kehidupan al-qur'an di uji.
Di sinilah "partnership"(kerjasama) antara suami & istri menjadi modal penting.
Suami sebagai ketua keluarga boleh tidak meletakkan kedudukan istri sekedar sebagai pengikut.??
Istri seharusnya juga tampil sebagai rekan berbagi yang baik.
Rekan berbagi yang dapat mendorong suaminya dalam kebaikan.
Mengingatkan jika terlupa / lalai,bahkan menegur jika suami melakukan kesalahan.
Usaha untuk saling membetulkn,membant keluarga untuk terus istiqamah.
Merebut gelar keluarga Al-Qur'an.hingga bertemu Rabb Radhiyatan Mardhiyyah. Amiin...
Jika keluarga tidak di bangun di atas landasan Al-Qur'an dan Sunnah..akan dibangun diatas apa lagi yg lebih baek.......???
SALAM SETULUS hanya karena ALLAH semata.,,,,,
.........*.........*.........*.........*.........*...........*........
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar